Harga Cabai Melonjak Tajam, Masyarakat Pekanbaru Minta Pemerintah Gercep
Senin, 13-06-2022 - 13:47:09 WIB
PEKANBARU - Memasuki minggu kedua Juni 2022, harga Sembako di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru terus merangkak naik, terutama untuk komoditi cabai dan bawang merah.
Sepekan yang lalu, harga cabai merah terpantau di harga Rp70.000 per kilogram. Namun pada Senin (13/6/2022) harga cabai merah sudah berada di harga Rp100.000 per kilogram.
Sementara untuk harga bawang merah masih tinggi, yakni Rp48.000-50.000 per kilogram. Kenaikan harga komoditi cabai merah dan bawang merah terpantau di Pasar Lima Puluh dan Pasar Sail.
"Hari ini cabai merah keriting sudah tembus Rp100.000 per kikogram, jauh hari sebelum Idul Adha bagaimana nanti pas lebaran qurban, pasti lebih naik lagi ni," ungkap Ratna, salah seorang warga di Pasar Lima Puluh Pekanbaru.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya harga cabai merah pada Selasa (7/6/2022) lalu, harga cabai berada di harga Rp70.000 per kilogram. Padahal jika dibanding sehari sebelumnya, harga cabai berkisar Rp64.000 per kilogram.
Jika dibandingkan harga normal, harga cabai merah hanya berkisar Rp28.000-35.000 per kilogram. Kenaikan harga cabe merah ini dikhawatirkan oleh masyarakat, bahkan kenaikan sejumlah komoditi akan terus berlangsung hingga hari raya Idul Adha mendatang.
"Kemaren beli masih Rp64.000 per kilogram, hari ini cabe merah udah naik aja jadi Rp70.000 per kilogram. Kalau gini setiap hari gawat juga," ungkap Meri, salah seorang warga saat berbelanja di Pasar Pagi Arengka, Selasa (7/6/2022)
Sebagai masyarakat menengan ke bawah, Meri mengaku cukup kewalahan dengan kondisi harga Sembako yang setiap hari mengalamai kenaikan, untuk itu ia meminta pemerintah segara ambil sikap untuk menekan harga di pasaran agar tidak terus melonjak.
"Tidak hanya cabe, kebutuhan lain juga pada melambung, jadi pemerintah apa solusinya, kita khawatirkan harga sembako makin naik apa lagi jelang Idul Adha nanti," tambah Meri.
Untuk diketahui, harga bawang merah pasca Idul Fitri 1443 Hijriah masih stagnan diharga Rp 48.000-50.000 per kilogram. Padahal jika dibandingkan harga normal, bawang merah hanya Rp28.000 per kilogram.
Harga cabe rawit hijau juga terpantau mahal, yakni Rp55.000-60.000 per kilogram, biasanya Rp35.000 per kilogram. Cabe rawit merah tembus di harga Rp70.000 per kilogram.
Tidak hanya komoditi bawang dan cabai, kenaikan juga terjadi pada komoditi sayur sawi, pare dan gambas dan terong. Untuk harga terong Rp16.000 per kilogram padahal biasa hanya Rp6000. Gambas yang biasa Rp10.000 per kilogram sekarang jadi Rp16.000 per kilogram.
Menurut ketarangan Disperindag Kota Pekanbaru, ada banyak faktor penyebab melambungnya harga cabai dan bawah merah di pasar-pasar tradisional saat ini.
"Tidak hanya di Pekanbaru, kenaikan harga cabe dan bawang hampir terjadi disetiap daerah. Menurut kita ada banyak faktor penyebab diantaranya karena ada yang gagal panen, melambungnya harga pupuk di tingkat petani, naiknya biaya pengiriman dan persoalan lainnya," ungkap Kadisperindag Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut.
Ingot juga mengaku saat ini pihaknya di Disperindag terus berkoordinasi dengan Disketapang Kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau terkait tindaklanjut dan solusi segera yang perlu diambil untuk menekan harga di pasaran.
"Tentunya kita terus bekoordinasi dengan Disketapang dan pemerintah provinsi untuk menyikapi kenaikan harga sembako saat ini. Kepada masyarakat tentunya bisa menyesuaikan lagi kebutuhan akan cabe dan bawang dengan harga yang ada," singkat Ingot.
Sementara untuk harga daging sapi segar masih terpantau di harga Rp140.000 per kilogram dan harga daging ayam masih di harga Rp28.000 per kilogram.(hrc)
Komentar Anda :