AGAM – Gunung Marapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan meletus pada Minggu (2/6/2024), pukul 11.46 WIB. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mengonfirmasi bahwa letusan kali ini menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.

"Erupsi ini menghasilkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah barat," jelas pihak PGA dalam pernyataannya.

Letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 26.7 mm dan berlangsung selama sekitar 37 detik.

Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, saat ini masih berada di Level III atau Siaga. PGA merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 4,5 kilometer dari kawah.

Dikutip dari katasumbar.com, warga juga diminta untuk memakai masker jika terjadi hujan abu, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama di sepanjang sungai yang berhulu dari gunung tersebut.

Sejak Minggu, 3 Desember 2023, Gunung Marapi mengalami masa erupsi yang berkepanjangan. Hingga kini, telah terjadi lebih dari 300 letusan. Letusan pertama pada Desember lalu mengakibatkan kematian 24 pendaki. Selain itu, banjir lahar dingin yang terjadi pada 11 Mei 2024 menelan korban jiwa sebanyak 63 orang dan menyebabkan 10 lainnya hilang di beberapa kabupaten.

Tragedi terkait aktivitas vulkanik Gunung Marapi terus berlanjut. Pada Kamis, 25 April 2024, seorang operator alat berat tewas terseret banjir di Tanah Datar. Dengan demikian, total korban jiwa akibat letusan dan banjir lahar dingin mencapai 88 orang, dengan 10 lainnya masih dinyatakan hilang.

Aktivitas vulkanik Gunung Marapi terus menjadi perhatian utama bagi warga setempat dan pihak berwenang. Masyarakat di sekitar area tersebut diimbau untuk terus mengikuti perkembangan dan instruksi dari pihak berwenang demi keselamatan bersama. (*)